Resume Jurnal: PENGARUH KEPRIBADIAN dan KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
![]() |
Identitas Jurnal:
Judul : Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadao Organiational Cirizenship Behavior.Peneliti : Debora Eflina dan Ali Nina Liche Seniati. Program Pascasarjana, Fakultas Psikologi,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.
Penulis resume : Eka Rini Wijayanti, Ika Suarsi dan Nurwahidah.
Resume Jurnal
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini dinamika kerja di
organisasi-organisasi di seluruh dunia telah bergeser dari bekerja secara
individual menjadi bekerja secara tim (work teams). Efektivitas dan kinerja tim
ditentukan oleh kemampuan anggota tim bekerja dalam tim (work teams). Akan
tetapi tidak semua orang mampu bekerja dalam tim, karena memerlukan kemampuan
individu untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bekerja sama dengan
orang lain, membagi informasi, mengakui perbedaan dan mampu menyelesaikan
konflik, serta dapat menekan tujuan pribadi demi tujuan tim. Semua
kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki individu yang bekerja di dalam tim
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya termasuk ke dalam keterampilan
interpersonal. Dengan kata lain individu tersebut menampilkan perilaku extra-role.
Perilaku extra-role adalah perilaku dalam bekerja yang tidak terdapat padan
deskripsi kerja formal karyawan tetapi sangat dihargainn jika ditampilkan
karyawan karena meningkatkan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi
(Katz,1964).
Perilaku extra-role dalam organisasi juga dikenal dengan istilah
organizational citizenship behavior (OCB), dan orang yang menampilkan perilaku
OCB disebut sebagai karyawan yang baik (good citizen). Organizational
Citizenship Behavior (OCB) adalah sikap membantu yang ditunjukkan oleh anggota
organisasi, yang sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan tapi tidak
secara langsung berhubungan dengan produktivitas individu (Bateman & Organ
dalam Steers, Porter, Bigley, 1996). Menurut Organ (1988), OCB merupakan bentuk
perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan
dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan
efektivitas organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk ke dalam
persyaratan kerja atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan
pun tidak diberikan hukuman. Di samping itu, karena karakteristik bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan tolong-menolong
(Koentjaraningrat dalam Adriansyah, 2003) dan peringkat Indonesia yang tinggi
dalam dimensi kolektivisme (Hofstede, 1991) maka bangsa Indonesia diduga akan
menampilkan OCB yang tinggi. Menurut Moorman dan Blakely (1995),
individu yang memiliki nilai kolektivistik tinggi cenderung menimbulkan OCB
yang tinggi pula.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu
metode penelitian yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya serta menghasilkan data berupa angka. Alat ukur yang
digunakan berupa kuesioner dengan tiga bagian, yaitu alat ukur kepribadian lima
besar dari Costa dan McCrae (1992), alat ukur komitmen organisasi dari Meyer
dan Allen (1997) yang dimodifikasi oleh Ali Nina (2002), dan alat ukur
organizational citizenship behavior yang dimodifikasi oleh peneliti dari
Konovsky dan Organ (1995). Perhitungan statistik yang digunakan untuk pengujian
pada hipotesis penelitian adalah analisis regresi berganda (multiple regression
analysis) dengan bantuan SPSS 10.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa masing-masing komponen
komitmen organisasi dan trait kepribadian memiliki kekuatan pengaruhnya
sendiri terhadap dimensi-dimensi OCB. Komitmen afektif mempengaruhi hampir
semua dimensi OCB kecuali dimensi sportsmanship. Komitmen normatif hanya
mempengaruhi dimensi civic virtue, sedangkan komitmen kontinuans
berpengaruh negatif terhadap dimensi civic virtue dan conscientiousness.
Sementara itu, trait extraversion mempengaruhi dimensi altruism,
courtesy, dan civic virtue; trait openness to experience berpengaruh
pada dimensi courtesy, civic virtue dan conscientiousness; trait
conscientiousness berpengaruh pada dimensi courtesy dan conscientiousness;
trait emotional instability berpengaruh
negatif terhadap dimensi sportsmanship.
Pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian lima besar terhadap OCB dalam penelitian ini
disebabkan karena karyawan
Indonesia lebih menjunjung tinggi nilai
kebersamaan, lebih mementingkan “rasa“ dibandingkan
rasio dan menempatkan kepentingan orang
lain di atas kepentingan kepentingan pribadi (Mulder
dalam Adriansyah, 2003)
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
- Semakin terikat karyawan tersebut secara emosional dengan perusahaan, maka semakin cenderung ia membantu rekan kerja dan atasan dalam hal penyelesaian tugas, pencegahan masalah dalam bekerja, dan pemberian semangat dan penguatan, serta semakin cenderung ia membantu organisasi secara keseluruhan, dengan cara menolerir situasi yang kurang ideal dalam bekerja, peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan patuh pada peraturan dan tata tertib perusahaan.
- Semakin tinggi keterikatan karyawan karena pertimbangan untung rugi, maka karyawan tersebut tidak dapat diharapkan untuk membantu penyelesaian tugas rekan kerja dan atasan, mencegah masalah dalam bekerja, memberi semangat dan penguatan, dan membantu organisasi secara keseluruhan, serta tidak dapat menolerir situasi yang kurang ideal di tempat kerja, tidak peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan kurang mematuhi peraturan dan tata tertib perusahaan.
Komentar
Posting Komentar