Resume Jurnal: PENGARUH KEPRIBADIAN dan KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

Menampilkan 001_vladstudio_punctuation.jpg
http://img04.deviantart.net/d899/i/2006/050/0/5/punctuation_by_vladstudio.jpg



Identitas Jurnal:

Judul                : Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadao Organiational Cirizenship Behavior.
Peneliti            : Debora Eflina dan Ali Nina Liche Seniati. Program Pascasarjana, Fakultas Psikologi,
                          Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia. 
Sumber            : Makara, Sosial Humaniora, Vol. 8, No. 3, Desember 2004: 105-111. (disini)
Penulis resume : Eka Rini Wijayanti, Ika Suarsi dan Nurwahidah.


Resume Jurnal


PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini dinamika kerja di organisasi-organisasi di seluruh dunia telah bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim (work teams). Efektivitas dan kinerja tim ditentukan oleh kemampuan anggota tim bekerja dalam tim (work teams). Akan tetapi tidak semua orang mampu bekerja dalam tim, karena memerlukan kemampuan individu untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bekerja sama dengan orang lain, membagi informasi, mengakui perbedaan dan mampu menyelesaikan konflik, serta dapat menekan tujuan pribadi demi tujuan tim. Semua kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki individu yang bekerja di dalam tim seperti yang telah dikemukakan sebelumnya termasuk ke dalam keterampilan interpersonal. Dengan kata lain individu tersebut menampilkan perilaku extra-role. Perilaku extra-role adalah perilaku dalam bekerja yang tidak terdapat padan deskripsi kerja formal karyawan tetapi sangat dihargainn jika ditampilkan karyawan karena meningkatkan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi (Katz,1964).

Perilaku extra-role dalam organisasi juga dikenal dengan istilah organizational citizenship behavior (OCB), dan orang yang menampilkan perilaku OCB disebut sebagai karyawan yang baik (good citizen). Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah sikap membantu yang ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan tapi tidak secara langsung berhubungan dengan produktivitas individu (Bateman & Organ dalam Steers, Porter, Bigley, 1996). Menurut Organ (1988), OCB merupakan bentuk perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk ke dalam persyaratan kerja atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberikan hukuman. Di samping itu, karena karakteristik bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan tolong-menolong (Koentjaraningrat dalam Adriansyah, 2003) dan peringkat Indonesia yang tinggi dalam dimensi kolektivisme (Hofstede, 1991) maka bangsa Indonesia diduga akan menampilkan OCB yang tinggi. Menurut Moorman dan Blakely (1995), individu yang memiliki nilai kolektivistik tinggi cenderung menimbulkan OCB yang tinggi pula.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode penelitian yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya serta menghasilkan data berupa angka. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dengan tiga bagian, yaitu alat ukur kepribadian lima besar dari Costa dan McCrae (1992), alat ukur komitmen organisasi dari Meyer dan Allen (1997) yang dimodifikasi oleh Ali Nina (2002), dan alat ukur organizational citizenship behavior yang dimodifikasi oleh peneliti dari Konovsky dan Organ (1995). Perhitungan statistik yang digunakan untuk pengujian pada hipotesis penelitian adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan bantuan SPSS 10.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa masing-masing komponen komitmen organisasi dan trait kepribadian memiliki kekuatan pengaruhnya sendiri terhadap dimensi-dimensi OCB. Komitmen afektif mempengaruhi hampir semua dimensi OCB kecuali dimensi sportsmanship. Komitmen normatif hanya mempengaruhi dimensi civic virtue, sedangkan komitmen kontinuans berpengaruh negatif terhadap dimensi civic virtue dan conscientiousness. Sementara itu, trait extraversion mempengaruhi dimensi altruism, courtesy, dan civic virtue; trait openness to experience berpengaruh pada dimensi courtesy, civic virtue dan conscientiousness; trait conscientiousness berpengaruh pada dimensi courtesy dan conscientiousness; trait emotional instability berpengaruh negatif terhadap dimensi sportsmanship.
Pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian lima besar terhadap OCB dalam penelitian ini disebabkan karena karyawan Indonesia lebih menjunjung tinggi nilai kebersamaan, lebih mementingkan “rasa“ dibandingkan rasio dan menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan kepentingan pribadi (Mulder dalam Adriansyah, 2003)

KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
  1. Semakin terikat karyawan tersebut secara emosional dengan perusahaan, maka semakin cenderung ia membantu rekan kerja dan atasan dalam hal penyelesaian tugas, pencegahan masalah dalam bekerja, dan pemberian semangat dan penguatan, serta semakin cenderung ia membantu organisasi secara keseluruhan, dengan cara menolerir situasi yang kurang ideal dalam bekerja, peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan patuh pada peraturan dan tata tertib perusahaan.
  2. Semakin tinggi keterikatan karyawan karena pertimbangan untung rugi, maka karyawan tersebut tidak dapat diharapkan untuk membantu penyelesaian tugas rekan kerja dan atasan, mencegah masalah dalam bekerja, memberi semangat dan penguatan, dan membantu organisasi secara keseluruhan, serta tidak dapat menolerir situasi yang kurang ideal di tempat kerja, tidak peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan kurang mematuhi peraturan dan tata tertib perusahaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Personologi Theory: Henry Murray

Observasi: pengantar 'bagian 1'

Kisah Sehari di Yayasan Sayap Ibu Bintaro