Observasi: pengantar 'bagian 1'
Hallo para mahasiswa/mahasiswi psikologi, calon psikolog yang budiman dan berbahagia :D. Saya doakan semoga selalu sukses dan berkarya, tapi tolong doain saya juga biar bisa lulus tepat waktu. Saling berkirim doa kan tak masalah, kali aja jodoh. Ahahaha *salah fokus* Oke! Daripada omongan saya mulai ngelantur, mari kita mulai artikel ini.
![]() |
sumber: http://4.bp.blogspot.com. |
Observasi. Who don't know it? Memang benar kata 'observasi' bukan kata yang bisa ditemukan dimana saja dan kapan saja dalam semua bacaan atau topik tertentu. Namun, buat kalian yang umumnya sudah lama terjun di dunia karya ilmiah dan psikologi, kata 'observasi' sudah seperti saudaraan dengan kata 'kenangan indah' yang tersimpan di amygdala. Betul? (betuuuuull). Observasi didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengamati tingkah laku individu dengan menggunakan alat indra: mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah (ya kali observasi pake lidah yang bener aja bu ... -__-" tapi gak tahu deh ya, saya belum pernah nge-observ pakai lidah soalnya.) dimana kemudian hasil pengamatan (informasi) tersebut disimpan dan dianalisis serta diolah agar dapat diperoleh pemaknaan yang sesungguhnya dari tingkah laku tersebut.
Observasi -- yang notabenenya adalah salah satu alat tes psikologi, tentunya memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu melakukannya. Apa aja sih itu?
1. Where: dimana lokasi observasi dilakukan.
Ada 3 nih; controlled, natural setting dan simulated setting. Controlled yaitu
observasi dengan konteks si observer mengontrol bagaimana keadaan atau kondisi
yang dapat memicu munculnya Tingkah Laku (T.L) yang ingin diamati, misalnya observasinya di laboratorium.
![]() |
"controlled" Sumber: http://digital.hammacher.com/Items/84249/84249_1000x1000.jpg |
Sedangkan natural
setting yaitu observasi yang dilakukan benar-benar berada pada keadaan
natural atau tidak ada campur tangan observer agar TL yang mau diamati itu
muncul, dengan kata lain "natural-alamiah-apa adanya". Simulated setting yaitu observasi yang dilakukan terhadap situasi yang disimulasikan atau subjeknya diberikan stimulus/rangsangan tertentu agar menghasilkan TL atau respon tertentu, tetapi simulated setting inikita sebagai observer tidak begitu mengontrol perilaku subjek seperti di controlled setting, contoh simulated itu adalah saat tes psikologi.
2. What: yaitu apa sih yang ingin kamu
amati. Yang ini ada dua jenis lagi: event dan time sampling.
Kalau observasinya bertema event, artinya kamu sebelum observasi telah
menentukan tema, topik atau aspek apa yang ingin kamu observasi. Misalnya: kamu
udah tentuin mau mengobservasi perilaku saat seseorang belanja di pasar,
artinya kamu hanya mengamati kegiatan subjek (observee) yang berkaitan dengan
belanja itu, kalau si observe melakukan TL yang tidak berkaitan dengan kegiatan
belanja, ya gak usah di catet, seperti garuk-garuk ketek mungkin. Hehehehe :p
Sedangkan kalo observasi kamu tuh time
sampling, artinya belum ada tema, aspek atau topik tertentu yang mau kamu
observasi. Tetapi, dalam kurun waktu tertentu –misalnya 15 menit, kamu mencatat
dengan cermat dan teliti semua TL yang dilakukan oleh observee lengkap dengan waktu kapan dia melakukan hal
itu.
![]() |
"time sampling". Sumber: http://www.nationalelfservice.net. |
3. How: yaitu bagaimana 'kamu' dalam
kegiatan observasi itu, mau participant
atau non participant.
![]() |
"Participant" Sumber: http://www.spri.cam.ac.uk/research/projects/balance/globalchange2.jpg |
Participant berarti dalam kegiatan
observasi itu kamu ikut serta dalam kegiatan si observee itu, tetapi bukan pura-pura ikut yaa.. contohnya dalam diskusi kelompok, kamu mengarahkan jalannya diskusi tetapi juga mengamati TL dari para observee. Tetapi kalau kamu dalam observasi itu
sebagai non participant, artinya kamu
‘really-trully-very-only’ sebagai
observer, penonton, mencatat TL subjek dan gak memberikan stimulus pada subjek (observee). Intinya nih, ya
bener-bener mengobservasi aja gitchuuu ;)
Ada sih yang ketiga, namanya quasi participant observation yaitu observasi dimana si observer berpura-pura berpartisipasi dalam kegiatan si observee. Misalnya.. di perpustakaan kamu pura-pura kesulitan membawa banyak buku buat melihat tingkah laku altruisme (dorongan menolong/membantu orang lain) dari orang-orang di sekitar kamu.
4. When: kapan kamu melakukan
observasinya, immediate kah atau memory/retrospective recording. Kalau immediate berarti kamu langsung mencatat
TL yang diamati itu, tanpa nunggu-nunggu lagi. Pas keliatan – dicatet, keliatan
lagi yaa.. dicatat lagi. Dicatatnya terserah kamunya mau dicatat dimana, mau
dikertas, tissue, hvs, pokoknya terserah kamu aja lah asalkan kamunya ngerti
dan tahu sama catetan kamu sendiri. Asalkan nyatetnya juga bukan dihati si dia,
nanti susah interpretasinya hahahaha #Eaaaaaa
*mulai ngawur*
Nah, kalau kamu memilih buat
observasinya itu memory/retrospective
recording artinya nih kamu pas liat TL ya disimpan dulu di ingatan kamu atau ditunda dulu pencatatannya,
nyatetnya ntar-ntar aja.. atau observasinya pakai perekam semacam video, itu
masuknya ke memory/retrospective
recording.
Nah, itu dia sedikit tulisan saya tentang observasi. Semoga bermanfaat :)
Observasi: Pengantar 'Bagian 2'
Observasi: Pengantar 'Bagian 2'
Komentar
Posting Komentar