Sajak dini hari


Kulukiskan kisahku pada kaca yang berembun
Karena siang tak bermentari
Lenyap dimakan awan penuh dendam berduri
Amukan singa tak lagi menakutkan
Karena kutahu tak sebanding dengan amarahmu
Kubuat diriku tegar
Dengan sedikit harap..
Bahwa kau mau tersenyum padaku
Jikalau aku kuat
Membuang kemanjaan
Namun terkadang aku bimbang,
Dapatkah aku menemukanmu..
Hanya dengan ingatan yang memudar
Sebab waktu menambah usiaku

Salahkah jika aku mencarimu
Yang hidup penuh kehampaan,
dalam cermin duniaku?
Salahkah jika aku mencari
Apa yang orang sebut sebagai ilusi?
Meski harus menyesal berkali-kali
Aku tidak peduli!
Seberapa banyak impian yang kutepis
Aku tidak peduli!
Seberapa sering kurasakan keutusasaan dan pedih

Aku hanya ingin berlari dan terus berlari
Meski semak melukai dan menjerat kakiku
Tak apa darahku bercucur di tanah
Menjadi santapan para semut yang terluka
ataupun yang gila karena cinta.
Aku memang bukan wanita perkasa
Yang bisa membuat manusia terperangah
Tapi setidaknya aku bisa tertawa
Disaat diriku menangis darah!

Postingan populer dari blog ini

Personologi Theory: Henry Murray

Observasi: pengantar 'bagian 1'

Kisah Sehari di Yayasan Sayap Ibu Bintaro